Revisi Kurikulum 2013 Dijamin Mudahkan Guru
"Kalau sebelumnya guru
matematika harus menilai sikap spiritual dan sikap sosial semua siswa, sekarang
tidak. Tugas itu dilakukan guru Agama dan Budi Pekerti serta guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) secara langsung," ujar Kepala
Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumadi, Kamis
(16/6).
Menurut Tjipto, tugas menumbuhkan
karakter positif siswa menjadi tanggung jawab bersama. Guru matematika jika
melihat ketidakjujuran anak, tidak bisa mengatakan itu tugas guru agama dan
guru PPKn saja. Itu tetap menjadi tanggung jawab semua.
Terkait dengan implementasi
Kurikulum 2013, Tjipto mengatakan Kemendikbud melakukan pelatihan instruktur
secara berjenjang. Pelatihan instruktur dimulai dari narasumber nasional,
kemudian instruktur provinsi dan selanjutnya instruktur daerah.
"Guru setelah dilatih, nanti
mulai Agustus atau September paling lambat akan didampingi tim
pendamping," ujarnya.
Tim pendamping tidak didatangkan
dari pusat tapi memberdayakan sumber daya manusia dari masing-masing daerah.
"Kami dorong agar tim
pendamping kurikulum yang terdiri atas pengawas dan tim yang sudah terbentuk
selama ini dari tiap daerah sebagai tokoh sentral. Jadi tidak tergantung dari
pusat," kata Tjipto yang juga dosen Universitas Negeri Jakarta tersebut.
Tahapan implementasi Kurikulum 2013
sesuai kesepakatan Kemendikbud dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan
dilaksanakan secara bertahap. Dia mengatakan, sebelumnya sekolah yang
mengimplementasikan Kurikulum 2013 sebanyak 6%, lalu sekarang tambah 19%
menjadi 25%.
“Nanti kami naikkan lagi 35% menjadi 60%. Sehingga
pada 2018/2019 implementasinya ditargetkan sudah 100%," pungkas Tjipto.
Sumber : http://www.jpnn.com