Berbagi Informasi Untuk Semua

11 November 2016

Mendikbud: Tak Ada Tambahan Jam Pelajaran


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berupaya mengoptimalkan pola pendidikan karakter siswa seluruh Indonesia. Seluruh sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) nantinya bakal libur total setiap Sabtu – Minggu. Artinya, tak ada kegiatan tambahan pada hari tersebut.

"Nanti itu hari Sabtu dan Minggu kita liburkan, karena program pendidikan karakter itu waktunya cukup panjang bagi murid dan guru pada hari Senin-Jumat. Sebagai gantinya Sabtu-Minggu akan menjadi hari keluarga," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy, Senin (7/11).

Dia menyatakan, penerapan pola pendidikan karakter merupakan implementasi dari janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Nawacita. Menurutnya, guru dan murid harus lebih aktif dalam pola pembelajaran berbasis Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). "Jadi tidak ada penambahan jam pelajaran yang ada penambahan aktivitas sekolah," ujar mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.

Dengan metode pendidikan karakter guru, dia berharap metode pembelajaran lebih bervariasi. "Guru sekarang itu terlalu menikmati cara mengajar dengan metode ceramah padahal banyak metode lain yang bisa dipakai," ucapnya.

Dia menuturkan, membangun karakter siswa dapat dilakukan melalui simulasi dagang atau perbankan. "Di situ nanti siswa ada yang jadi manajer, ada yang jadi peminjam uang. Jadi secara otomatis mereka belajar cara matematika dengan menghitung uang, ada pendidikan kejujuran, kecermatan dan berani mengambil risiko, itulah yang dimaksud pendidikan karakter," tuturnya.

Dia mengatakan, para siswa nantinya tidak akan banyak dibebani oleh pekerjaan rumah dengan sistem Lembar Kerja Siswa (LKS). Ditegaskan bahwa LKS akan dihapuskan karena tidak banyak memberikan nilai tambah bagi siswa. "Setiap murid memiliki kemampuan berkembang sendiri-sendiri, itu tidak bisa disamaratakan dengan LKS," katanya.

Tahap pola pendidikan karakter telah memasuki persiapan. Sebanyak 541 kepala sekolah tengah mengikuti pelatihan untuk mempersiapkan metode ini. Pada 2017, sebanyak 1.500 kepala sekolah akan mendapatkan pelatihan yang sama. 
Sumber :  http://www.beritasatu.com

Pengikut

Popular Posts

Popular Pos Bulan ini

Blog Archive

Total Pageviews

Powered by Blogger.