Berbagi Informasi Untuk Semua

19 March 2016

Pesta Adat Mappanretasi Tahun 2016 Siap Digelar di Tanah Bumbu, Kalsel


Indonesia adalah negara dengan beragam suku, budaya dan tradisi. Berkeliling Indonesia sembari menyaksikan tradisi seperti upacara adat dapat menjadikan perjalanan Anda semakin berkesan. Seperti halnya menyaksikan langsung upacara adat Mappanretasi di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

Upacara adat Mappanretasi diadakan di Pantai Pagatan dan merupakan pantai indah yang berada di ujung tenggara Kalimantan Selatan dan memanjang dari barat ke timur sepanjang 1.5 kilometer. Untuk mencapainya dari Batulicin, ibu kota Kabupaten Tanah Bumbu sekira 23 km atau sekira 5 jam perjalanan dari Banjarmasin, ibu kota Kalimantan Selatan.
Ajang Tahunan Yang Menjadi Pelabuhan Budaya Bagi Seluruh Suku Di Kabupaten Tanbu.
Sebuah acara tahunan di gelar warga yang bertempat tinggal di pesisir Pantai Pagatan. Acara ini biasa dikenal dengan istilah Mappanretasi (Pesta Laut). Mappanretasi merupakan sebuah upacara adat Suku Bugis di Pantai Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Mappanretasi berasal dari bahasa Bugis yang terdiri dari dua kata yaitu Mappanre yang berarti memberi “makan” dan Tasi berarti “laut”. Jadi Mappanretasi, artinya memberi makanan di laut.

Upacara adat ini dilaksankan secara turun temurun oleh masyarakat setempat. Pesta laut ini dilaksanakan selama tiga minggu di bulan April. Dan puncaknya dilaksanakan pada minggu terakhir di Bulan April. Kegiatan ini dilaksanakan berkat kerjasama Pemerintah Daerah, Dinas Pariwisata, Lembaga Adat Ogie yang berada di sekitar wilayah Pagatan. Biasanya perayaan pesta laut ini dihadiri oleh Bupati, Kapolres beserta Unsur Muspida dan lainnya. Selain itu, selama hampir tiga minggu, pantai Pagatan setiap sore hingga malam hari sejak dibukanya acara pesta laut ini di padati oleh para pegunjung, hingga berakhirnya pesta adat nelayan Pagatan terdapat pasar malam yang menjadi primadona warga di pesisir pantai”

“Agenda wisata tahunan ini tujuannya untuk memberi makan laut sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil laut yang melimpah”, Para nelayan Suku Bugis yang tinggal di pesisir pantai Pagatan, Tanah Bumbu menggelar upacara Mappanretasi atau memberi makan laut dengan cara melarung sesajen sebagai wujud syukur atas hasil laut. Sesajen tersebut berupa sesisir pisang Barengseng, nasi ketan warna putih, hitam, kuning dan merah jambu yang melambangkan ke empat unsur yang ada di muka Bumi, juga dilengkapi dengan ayam jantan hitam si Kadi dengan betina si Manis dan pisang raja.

Sesajen tersebut mengiring ayam berwarna hitam yang di bawa naik kapal nelayan yang telah disiapkan. Pemimpin acara sakral selamatan laut atau biasa disebut Sandro. Sandro merupakan gelar yang diperoleh secara turun temurun yang diperoleh melalui titisan leluhurnya yang tidak dapat diambil alih oleh orang lain. Sandro mappanretasi didampingi 12 pengiring atau dayang yang terdiri dari 6 orang perempuan dan 6 orang laki-laki telah menunggu di atas kapal nelayan tersebut. Sandro yang mengenakan (songko Recca)  kopiah bugis Bone dan mengenakan pakaian adat Bugis yang serba kuning memberi aba-aba agar kapal bertolak dari pantai menuju ke titik di tengah laut yang telah ditentukan oleh sandro.

Malam sebelum prosesi selamatan laut dilaksanakan sandro turun ke laut, semacam survey untuk menentukan titik koordinat posisi yang tepat untuk selamatan laut tersebut. Menemukan titik sakral di tengah laut tidaklah mudah, ibarat mengirim surat, kalau alamatnya tidak jelas, maka surat tersebut tidak akan sampai menemukan titiknya pun harus dengan menggunakan kontak batin ke alam gaib yang hanya bisa dilakukan oleh sandro.

Setelah kapal sampai ke titik yang telah ditentukan, puluhan kapal nelayan terlihat mengerubungi kapal yang ditumpangi sandro untuk mengikuti pembacaan doa selamatan laut. Usai pembacaan doa oleh sandro, ayam hitam yang telah disiapkan langsung dipotong dan dilepas ke laut.

Pengikut

Popular Posts

Popular Pos Bulan ini

Blog Archive

Total Pageviews

Powered by Blogger.