Penghargaan Kepada Kepsek Jujur
Kepsek Jujur se-Indonesia akan Bertemu Presiden RI
Sebanyak 503 kepala sekolah dari
seluruh Indonesia berkumpul di Jakarta. Mereka datang dari daerah masing-masing
untuk bertemu dengan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
"Para kepala sekolah ini akan diajak ke
Istana Negara dan bertemu Presiden Joko Widodo sebagai penghargaan atas
keberhasilan mereka menjaga integritas sekolah selama pelaksanaan Ujian
Nasional (UN)," ujar Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna
Surapranata di Hotel Golden Boutique, tadi malam.
Para guru ini akan menerima
Anugerah Integritas Ujian Nasional langsung dari Mendikbud Anies Baswedan yang akan
disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo hari ini. Anugerah ini merupakan
penghargaan bagi para kepala sekolah yang mampu menjaga integritas dan
kejujuran sekolah mereka dalam melaksanakan UN, setidaknya dalam lima tahun
terakhir.
Pranata menyatakan, sekolah menjadi
garda terdepan dalam peran untuk membentuk karakter bangsa. Sekolah berperan
membina anak-anak didiknya agar memiliki kepribadian yang cerdas.
"Malam ini kita mengapresiasi
kepala sekolah sebagai representasi kedudukan dan integritas khususnya
UN," ujar Pranata.
Ratusan guru ini tidak hanya akan
berkunjung ke istana negara tetapi juga bertemu pimpinan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK).
Tahun ini UN tidak hanya menilai
keberhasilan sekolah melalui prestasi akademis siswanya, tetapi juga nilai
integritas yang diterapkan sekolah. Bahkan, pemerintah menilai sebaik apa
sekolah mempersiapkan para siswanya dalam menghadapi ujian hingga berhasil
lulus hingga melihat proses pelaksanaan UN itu sendiri, apakah dilaksakan
dengan jujur atau curang demi mendongkrak nilai siswa.
Mendikbud Beri Penghargaan untuk Kepsek Jujur
Tahun ini untuk pertama kalinya
pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tidak hanya prestasi yang menjadi ukuran
keberhasilan, tetapi juga nilai integritas yang diterapkan sekolah. Bahkan,
pemerintah menilai sebaik apa sekolah mempersiapkan para siswanya dalam
menghadapi ujian hingga berhasil lulus hingga melihat proses pelaksanaan UN itu
sendiri, apakah dilaksakan dengan jujur atau curang demi mendongkrak nilai
siswa.
Pemikiran ini mendorong Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memupuk dan menumbuhkan nilai integritas
dalam diri siswa dan sekolah, terutama dalam pelaksanaan UN. Tahun ini, 503
kepala sekolah dari berbagai daerah di Indonesia pun mendapat anugerah khusus dari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) atas prestasi mereka dalam
menjaga integritas sekolah. Tidak tanggung-tanggung, para kepala sekolah
tersebut konsisten menegakkan indeks integritas pada pelaksanaan UN selama lima
tahun terakhir.
"Apresiasi tinggi kepada Ibu
Bapak Kepala Sekolah. Semoga pengakuan yang kami berikan kepada Bapak ibu
menjadi semangat untuk semakin dalam menanamkan akar-akar integritas dalam
sekolah yang Ibu Bapak pimpin," ujar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Abies Baswedan dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, dalam rangkaian
acara pemberian penghargaan bagi kepala sekolah berintegritas, tadi malam.
Sebelumnya ada sekira 80 ribu
sekolah dan madrasah yang diseleksi. Anies juga mengajak para kepala sekolah
agar tidak malu menunjukkan ketidaksukaannya pada tindakan curang.
"Tunjukkan bahwa pengkhianatan
terhadap integritas tidaklah wajar dan tidaklah dapat dimaklumi, terlebih lagi
bagi dunia pendidikan," ujarnya.
Integritas sendiri, kata Anies,
merupakan dasar dari karakter moral. Sehingga ketika integritas tersebut goyah
maka runtuhlah segala karakter moral lainnya.
"Menumbuhkan integritas
sebagai prinsip yang kokoh dalam diri siswa sama halnya dengan memastikan masa
depan Indonesia yang bersih di tangan calon pemimpin bangsa," tandasnya.
Sumber : http://news.okezone.com